Haruskah Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Dengan Pengadilan Rakyat?

- Jumat, 28 Maret 2025 | 23:55 WIB
Haruskah Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Dengan Pengadilan Rakyat?


Haruskah Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Dengan 'Pengadilan Rakyat'?


Oleh: Heru Subagia

(Alumni UGM)


Kiranya Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ini tetap saja tidak memberikan respons positif ajakan proses perdamaian abadi polemik ijazah yang dimilikinya.


Sementara, Jokowi masih berkeyakinan dan tidak ada rasa was-was sedikitpun terkait ijazah yang diperolehnya di Fakultas Kehutanan angkatan 1980 dan lulus 1985 yang kini jadi polemik.


Jokowi dengan mimik bicara dengan nada perlente terkesan menantang publik untuk terus membuat kemarahan dan kegaduhan yang kian liar dan panas. 


Dalam sanggahannya, Jokowi berkeyakinan bahwa sudah banyak bukti yang memvalidasi keabsahan ijazahnya.


Fakta Pendukung


Baik dari bukti empiris yakni kesaksian sekian banyak temannya atau terakhir adanya klarifikasi dari pihak Fakultas Kehutanan.


Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan yang disampaikan mantan dosen ini. 


Dia merupakan alumnus dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.


Rismon Hasiholan Sianipar menyatakan keraguan soal keaslian ijazah dan skripsi dari Presiden RI ke-7 Joko Widodo sebagai lulusan UGM. 


Alasannya, lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font time new roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.


Polemik Terus Bergulir


Namun demikian, apa yang sudah dilakukan oleh pihak yang mengaku teman-teman Jokowi seangkatannya dan juga Klarifikasi dari UGM tidak serta merta membuat polemik ijazah Jokowi kian menuju titik penyelesaian dan perdamaian tercapai.


Sebaliknya, sejumlah alumni seperti Rismon, Dr Tifa dan tokoh masyarakat lain menyatakan akan melanjutkan proses banding atas klarifikasi dari pihak UGM dan juga banding terhadap kesaksiannya dari pihak yang mengaku sebagai teman-teman Jokowi.


Terakhir, pihak Jokowi mengeluarkan statemennya untuk merespons dan juga menjawab tuduhan soal ijazah miliknya yang dituntut masyarakat dan juga Alumni UGM sendiri.


Pernyataan Jokowi yang dinilai lebih pada pembelaan dan provokasi dari sekedar sinyal kesediaannya untuk respons positif menuju Perdamaian Abadi.


Kalimat pembelaannya tersebut:


1. Mantan presiden Joko Widodo menyatakan tuduhan ijazah palsu adalah fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Jokowi memberikan pernyataan tersebut di kediamannya di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, Kamis (27/3/2025) siang.


2. Jokowi justru memberikan kesempatan kembali untuk pihak yang terus membuktikan ijazah yang dimiliki dengan mempersiapkan bagi mereka apabila tidak bosan untuk terus mengungkapkan fakta atau bukti jika ijazah Jokowi palsu.


3. Terakhir, jika Jokowi tetap menolak untuk membuat keputusan pribadi untuk datang ke UGM atau menunjukkan sukarela ijazah aslinya ke UGM atau langsung ekspos ke publik. Jokowi menegaskan kembali bahwa dirinya menolak jika disuruh membuktikan ijazah tersebut.


Halaman:

Komentar

Terpopuler