“Yang pertama tentu saja tentang substansi bagaimana format menulis berita yang baik. Yang kedua bagaimana kita membutuhkan substansi, dalam arti bagaimana kita menuangkan ini dalam bentuk format jurnalistik yang baik, tidak hanya sekedar membuat tetapi tajam,” jelasnya.
Dikatakan Nursodik, berita online lebih sekilas atau singkat, tetapi tidak mengurangi arti atau makna dari apa yang ditulis, dan tidak mengurangi mutu dari sisi kualitasnya.
Nursodik berharap dengan pembekalan ini dapat menghasilkan tulisan yang tidak hanya memenuhi kaidah kuantitas tetapi juga memenuhi kualitas penulisan jurnalistik.
“Para peserta yang ada di media center dinas kominfo daerah memiliki akses langsung kepada para pimpinan. Karenanya, kedekatan ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan quotes-quotes yang menarik dan kuat sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan dan berita yang dihasilkan, khususnya berita online,” tambahnya.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur