Jokowi Jujur Pun Publik Tak Mau Percaya, Mengapa?

- Kamis, 17 April 2025 | 23:15 WIB
Jokowi Jujur Pun Publik Tak Mau Percaya, Mengapa?

Kini, dengan percaya diri, Jokowi mengaku akan menempuh jalur hukum terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait ijazahnya. 


Jokowi berdalih, mereka yang mendalilkan ijazahnya palsu harus bisa membuktikannya di pengadilan.


Jalur hukum memang merupakan langkah yang tepat bagi Jokowi maupun mereka yang menuduh ijazah wong Solo itu palsu untuk menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Sebab, Indonesia adalah negara hukum yang menjunjung tinggi supremasi hukum.


Pertanyaannya, jika benar nanti Jokowi melaporkan orang-orang yang diguga memfitnah dan mencemarkan nama baiknya ke polisi, apakah polisi, jaksa dan juga hakim di pengadilan akan bisa benar-benar profesional dan independen?


Diketahui, meskipun sudah lengser, tapi Jokowi masih menancapkan kuku-kuku kekuasaannya di pemerintahan. 


Masih suka cawe-cawe. Apalagi ada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak sulungnya. 


Ada pula menteri-menteri yang merupakan loyalisnya seperti Bahlil Lahadalia, Sakti Wahyu Trenggono, Budi Arie Setiadi, Zulkifli Hasan, Budi Gunadi Sadikin, bahkan hingga Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Presiden Prabowo Subianto pun tunduk padanya.


Sebab itu, perlu dipesankan kepada polisi, jaksa dan hakim yang nanti menangani perkara yang dilaporkan Jokowi agar tetap menjaga independensi dan profesionalitasnya. Jangan sampai mereka takut atau bisa diintervensi.


Jika semua aparat penegak hukum susah profesional dan independen dalam menangani laporan Jokowi, maka apa pun keputusan pengadilan nanti semua pihak harus dapat menerimanya.


Jika ijazah sarjana Jokowi terbukti palsu, maka ada konsekuensi hukum yang harus ia terima. 


Sebaliknya, jika ijazah Jokowi asli, maka pihak-pihak yang digugat Jokowi juga punya konsekuensi hukum.


Sebenarnya, kalau memang mau memperkarakan kebohongan Jokowi, tidak usah soal ijazah sarjananya. 


Sebab banyak kebohongan yang telah ia lakukan. Kebohongan publik Jokowi itu mungkin juga bisa digugat ke pengadilan. 


Salah satunya adalah kebohongan tentang mobil Esemka yang kini sedang diajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Jateng. Kita tunggu saja hasilnya.


***

Halaman:

Komentar

Terpopuler