POLHUKAM.ID - Bentrok antar kelompok di Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Rabu 30 April 2025 lalu, diduga karena rebutan lahan kosong.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengaku miris melihat aksi premanisme makin merajalela di depan mata publik.
Di kejadian menegangkan tersebut yang videonya viral, dua massa saling menyerang fisik lalu mengeluarkan senjata tajam dan senpi laras panjang.
Menurut Islah, negara serasa tidak mempunyai harga diri akibat premanisme dimana-mana.
"Negara ini serasa tidak punya harga diri. Suasana Haiti dan Papua Nugini semakin telanjang di depan mata setiap hari," kata Islah melalui akun X miliknya yang dikutip Jumat 2 Mei 2025.
Dengan adanya kekerasan dalam setiap masalah membuatnya merasa bangsa makin mundur dan negara jadi pengecut.
"Peradaban Indonesia semakin mundur tak terkendali. Bangsa ini serasa semakin primitif. Dan ironisnya, negara berkesan jadi pengecut di hadapan para preman," pungkas Islah.
Polisi menetapkan sembilan tersangka dari total 25 orang yang terlibat aksi bentrokan diduga menggunakan senapan angin di daerah Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu 30 April 2025.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal mengonfirmasi penangkapan dan penetapan itu, sekaligus mengungkapkan barang bukti yang diamankan.
"25 orang (ditangkap). Senapan angin empat pucuk, tiga bilah parang. Sudah sembilan orang jadi tersangka," ujar Ade Rahmat kepada wartawan, Kamis 1 Mei 2025.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
TERUNGKAP Momen Kala Jokowi Diminta Tunjukkan Ijazah Asli oleh Mensesneg Pratikno
Viral! Sepasang Remaja Kegep Berbuat Tak Senonoh di Masjid Garut, Warga Heboh
Ramalan Bank Dunia: Pendapatan Indonesia Terjun Bebas, Utang Membengkak
Preman vs Eks Panglima TNI Memanas, Hercules Tegaskan Tak Gentar dan Minta Jangan Ganggu