Tudingan itu muncul pasca acara tersebut diwarnai dengan pengibaran bendera tauhid yang mirip dengan simbol organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menurut Novel, ada kelompok oligarki yang sengaja menunggangi gelaran acara Majelis Sang Presiden di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/6) kemarin. Soal bendera yang jadi polemik juga dianggap jadi salah satu skenario yang sudah dipersiapkan untuk kemudian menakut-nakuti masyarakat.
Novel menyebut, kelompok oligarki itu memiliki niat yang sangat jahat karena efeknya dapat memecah belah bangsa. Dugaan Novel sangat kuat mengarah pada upaya pergantian ideologi negara dari Pancasila ke paham komunis.
"Sangat diduga kuat mereka ingin merubah ideologi negara ini menjadi komunisme," kata Novel saat dikonfirmasi Populis.id, Jumat (10/6/2022).
Penggiringan opini secara negatif melalui atribut-atribut islam memang jadi cara yang kerap digunakan oleh kelompok yang beraliran komunis, sebab paham itu pun disebut-disebut tidak mempercayai sepenuhnya keberadaan tuhan.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur