KACAU! Kapolri Dicurigai Pasang Badan Lindungi Jokowi Terkait Dugaan Ijazah Palsu

- Jumat, 23 Mei 2025 | 23:55 WIB
KACAU! Kapolri Dicurigai Pasang Badan Lindungi Jokowi Terkait Dugaan Ijazah Palsu

POLHUKAM.ID - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dicurigai pasang badan untuk melindungi mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait ijazahnya yang diduga palsu.


Pasalnya, jika ijazah itu palsu, dampaknya akan sangat luar biasa, tak hanya bagi Jokowi sendiri, tetapi juga bagi Indonesia. 


Namun, seperti telah diduga, pada Kamis (22/5/2025) Bareskrim Polri mengumumkan bahwa ijazah Jokowi asli, dan menghentikan penyelidikan atas laporan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) terkait ijazah tersebut.


"Publik menganggap Sigit sebagai Kapolri, pasang badan untuk membela Jokowi dalam kasus Ijazahnya yang diduga palsu, karena balas jasa sejak dari Kapolresta di Solo hingga menjadi ajudan Jokowi dan kemudian diangkat Jokowi sebagai Kapolri," kata Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu, Muslim Arbi, Jumat (23/5/2025).


Pun, Muslim khawatir jika asumsi ini benar, maka Polisi dijadikan tameng, baik atas inisiatif Sigit sendiri atau atas 'perintah: Jokowi, sehingga kepolisian semakin tidak mendapat kepercayaan publik, dan integritasnya semakin tergerus di mata publik.


Ia mempertanyakan, jika memang Bareskrim menyatakan ijazah Jokowi yang diterbitkan Universitas Gajah Mada (UGM) asli, mengapa Jokowi tidak berani menunjukkannya secara langsung kepada publik? 


Bahkan ketika ditunjukkan kepada wartawan pada 16 April 2025, saat TPUA menyambangi rumahnya di Solo, Jokowi melarang wartawan memotret ijazah itu.


"Kalau asli kenapa tidak berani tunjukkan ke publik?" kata Muslim.


Ia meyakini, meski Bareskrim menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli, akan tetapi publik tidak akan percaya, karena ijazah itu ternyata sama dengan yang dipublikasikan politisi PSI Dian Sandi Utama melalui akun X-nya yang telah dianalisa Pakar Telematika Roy Suryo dan Pakar Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar, dan ditengarai palsu.


Tak hanya dari aspek jenis huruf yang menggunakan Times New Romans yang baru dirilis tahun 1992, akan tetapi ketika foto di ijazah itu dianalisa dengan menggunakan beberapa software, foto itu tidak cocok dengan foto Jokowi, dan lebih cocok dengan foto saudaranya, Dumatno Budi Utomo.


Selain itu, kata Muslim, selama ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang suka berbohong dan ingkar janji. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler