Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Aare turut dilibatkan dalam proses pencarian Eril. Masyarakat ini termasuk komunitas yang berkegiatan di Sungai Aare, seperti klub pemancing, dayung, sampai komunitas berkebun.
KBRI Bern membuat selebaran yang memuat foto terbaru dari Eril. Harapannya, ketika ada kelompok masyarakat yang menemukan, mereka bisa langsung menghubungi KBRI Bern.
Pihak kepolisian turut melibatkan anjing pelacak dalam proses pencarian jasad Eril. Dengan penciuman yang tajam, beberapa anjing pelacak sempat diturunkan di sekitar Sungai Aare. Namun, proses ini tak membuahkan hasil
Metode ini menjadi yang paling diharapkan. Pasalnya, dengan turun ke dasar Sungai Aare, ada kemungkinan bahwa jasad Eril yang tersangkut di ranting bisa ditemukan.
Namun, cukup berbahaya untuk terus menurunkan penyelam di Sungai Aare. Pasalnya, kondisi arus sungai cukup deras. Selain itu, air yang berasal dari lelehan salju sangat dingin hingga bisa membahayakan para penyelam.
Dari sederet proses yang digunakan, akhirnya jasad Eril bisa ditemukan setelah dua pekan. Ada laporan yang datang dari masyarakat bahwa jasad seorang pria berada di cekungan bendungan Engehalde.
Laporan itu disikapi kepolisian Bern dengan menerjunkan polisi kemaritiman. Akhirnya setelah dilakukan identifikasi, jasad pria tersebut adalah warga Indonesia yang bernama Eril.
"Sejak hilang, tindakan pencarian intensif telah dilakukan. Banyak layanan darurat mencari orang hilang dari darat dan air. Antara lain, drone, perahu, penyelam, dan anjing polisi digunakan. Semua penyelidikan sekarang selesai," keterangan dalam laman resmi kepolisian Bern berbahasa Jerman, Kamis (9/6/22).
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur