Rencana Pemindahan ASN ke IKN Batal: 'Antara Gagalnya Desakan Jokowi dan Akal Sehat Rezim Prabowo'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Dalam sejarah pembangunan nasional, jarang sekali kita melihat ambisi politik yang begitu menggebu seperti proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, rencana ini dijalankan dengan penuh desakan, seolah tak bisa ditawar.
Aparatur Sipil Negara (ASN) pun menjadi bagian dari pengorbanan yang harus segera menyesuaikan diri, dipaksa meninggalkan zona nyaman demi sebuah “mimpi besar”.
Namun kini, angin politik berubah. Di tangan pemerintahan Prabowo Subianto yang tengah mengambil alih tampuk kekuasaan, rencana pemindahan ASN ke IKN akhirnya batal.
Bukan karena tekanan publik semata, tapi karena ada kesadaran baru: bahwa membangun kehidupan bukan sekadar membangun gedung.
Jokowi pernah mendesak agar ASN segera dipindahkan ke IKN, bahkan menargetkan ribuan pegawai pemerintahan harus mulai bekerja dari tanah baru itu paling lambat pertengahan 2024.
Namun, rencana itu sejak awal tak berakar pada perencanaan yang matang.
Di tengah ketidakpastian infrastruktur dasar, keterbatasan fasilitas publik, hingga minimnya daya dukung sosial di IKN, keputusan itu seolah dibuat oleh mereka yang tak benar-benar paham bagaimana kehidupan dibangun.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur