POLHUKAM.ID - Investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio bicara soal meritokrasi di tengah kabar mundur dari Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Kabar ini muncul setelah dua bulan lalu diumumkan secara resmi bergabung.
"Don't use your pull to get someone a job," tulis unggahan di akun resmi Instagram @raydalio, dikutip Kamis (29/5/2025).
Tidak diketahui untuk siapa postingan itu ditujukan.
Namun, dari postingan itu bisa diketahui jika Dalio tak ingin pengaruh seseorang digunakan agar orang lain mendapatkan sebuah pekerjaan.
Lebih lanjut, menurutnya tidak patut seseorang menggunakan pengaruh pribadi untuk membantu orang lain mendapatkan pekerjaan.
Tindakan semacam itu dinilai merusak prinsip meritokrasi atau sistem yang mengutamakan kemampuan dan prestasi.
Ray Dalio menilai cara seperti itu merugikan semua pihak.
Pencari kerja terlihat tidak layak, pihak perekrut kehilangan kewenangan dan tidak baik untuk pemilik kekuasaan karena mengutamakan kedekatan pribadi ketimbang kemampuan.
"It is an insidious form of corruption and it must not be tolerated," tulisnya.
Jika diartikan, hal tersebut adalah bentuk korupsi yang berbahaya dan tidak boleh ditoleransi.
👇👇
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur