Jokowi Dikabarkan Derita Sindrom SJS: Bisa Disebabkan oleh Obat Antikejang, Ini Gejala dan Bahayanya

- Rabu, 04 Juni 2025 | 15:50 WIB
Jokowi Dikabarkan Derita Sindrom SJS: Bisa Disebabkan oleh Obat Antikejang, Ini Gejala dan Bahayanya


POLHUKAM.ID - 
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan tengah menjalani perawatan intensif akibat dugaan mengidap Sindrom Stevens-Johnson (SJS), salah satu gangguan kesehatan langka yang sangat serius.

Dugaan ini muncul setelah beredarnya foto dan video yang menunjukkan perubahan mencolok pada wajah dan leher Presiden, termasuk munculnya bercak hitam yang diduga berkaitan dengan gangguan autoimun.

Artikel ini membahas secara lengkap apa itu Sindrom Stevens-Johnson, gejalanya, potensi bahayanya, serta metode pengobatan yang umum diterapkan.

Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson (SJS)?


Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi langka yang disebabkan oleh reaksi alergi parah terhadap obat atau infeksi. Gangguan ini menyerang kulit dan selaput lendir, menyebabkan ruam menyakitkan, luka lepuh, serta pengelupasan kulit.

Kondisi ini memerlukan penanganan darurat karena dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Penyebab Sindrom Stevens-Johnson


SJS umumnya disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi. Berikut adalah pemicu umum:

Pada Orang Dewasa:

  • Obat asam urat: Allopurinol
  • Obat pereda nyeri: Meloxicam, Naproxen
  • Antibiotik: Penisilin, Sulfonamida
  • Obat antikejang: Phenytoin, Carbamazepine
  • Obat antivirus: Nevirapine

Pada Anak-Anak:

  • Infeksi virus seperti: Influenza, Herpes, HIV, Hepatitis A, Pneumonia

Gejala Sindrom Stevens-Johnson yang Perlu Diwaspadai


Gejala awal SJS mirip dengan flu dan berkembang menjadi kondisi kulit yang parah:

Gejala Awal:

  • Demam tinggi (≥38°C)
  • Kelelahan ekstrem
  • Sakit tenggorokan
  • Mata merah dan perih
  • Nyeri sendi dan sakit kepala

Gejala Lanjutan:
  • Ruam merah keunguan yang menyebar
  • Luka lepuh di kulit, mulut, mata, dan area genital
  • Kulit mengelupas dan nyeri luar biasa

Komplikasi dan Bahaya Sindrom Stevens-Johnson


Jika tidak ditangani dengan cepat, SJS dapat menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:

  • Gagal napas akibat kerusakan paru-paru
  • Kebutaan karena kerusakan mata
  • Infeksi sistemik (sepsis)
  • Jaringan parut pada kulit
  • Kerusakan organ dalam seperti hati dan ginjal

Tingkat kematian akibat SJS bisa mencapai 10%, terutama pada kasus berat dengan luas permukaan kulit yang terpengaruh.

Cara Penanganan dan Perawatan Sindrom Stevens-Johnson


Penanganan SJS harus dilakukan di rumah sakit, terutama unit perawatan intensif atau unit luka bakar.

Langkah-langkah yang umum dilakukan meliputi:

  • Penghentian segera obat pemicu
  • Perawatan luka kulit dan lendir secara intensif
  • Pemberian cairan dan nutrisi intravena
  • Pencegahan infeksi sekunder dengan antibiotik
  • Pemantauan fungsi organ vital secara ketat

Proses pemulihan bisa memakan waktu minggu hingga bulan, tergantung pada tingkat keparahan dan luasnya kerusakan jaringan.

Kondisi Jokowi Terkini: Masih Dalam Pengawasan Intensif


Dugaan Jokowi mengalami Sindrom Stevens-Johnson telah menimbulkan keprihatinan luas di tengah masyarakat.

Beberapa pengamat kesehatan mencatat bahwa perubahan kulit pada wajah dan leher Jokowi bisa menjadi tanda-tanda autoimun yang mengarah pada SJS.

Hingga saat ini, tim dokter kepresidenan dikabarkan terus melakukan pemantauan intensif untuk memastikan stabilitas kondisi Jokowi.

Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi medis yang sangat serius dan memerlukan penanganan darurat.

Dugaan Jokowi mengalami SJS menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap reaksi alergi berat akibat obat atau infeksi.

Mengenali gejala awal dan segera mencari pertolongan medis dapat menyelamatkan nyawa.***

Sumber: porosjakarta

Komentar