Kena Hipnotis? Ditemui Bahlil, Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan: Air Tetap Jernih!

- Minggu, 08 Juni 2025 | 23:25 WIB
Kena Hipnotis? Ditemui Bahlil, Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan: Air Tetap Jernih!

POLHUKAM.ID - Masyarakat Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya disebut meminta pertambangan nikel tetap dilanjutkan saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menemui warga pulau tersebut.


Dalam kunjungannya itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bertemu dan berbincang dengan warga Pulau Gag.


Dalam rilis Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu (8/6/2025), masyarakat menyampaikan dampak positif yang mereka rasakan dengan adanya aktivitas pertambangan perusahaan GAG Nikel.


Warga yang dominan merupakan nelayan menyebutkan mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke GAG Nikel.


"Aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air tetap jernih, kualitas air juga bagus," ujar Fathah Abanovo (33) sebagaimana dilansir Antara.


Menurut dia, perusahaan juga membantu mereka membeli BBM dan alat pancing untuk bekerja.


Hal senada juga disampaikan nelayan Lukman Harun (34), warga Pelugak.


Menurut dia, berita yang menyebutkan kualitas dan warna air sekitar pantai menyebabkan hasil tangkapan menurun, adalah tidak benar.


"Air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu hingga kini, biasa saja. Sejak adanya tambang, ikan-ikan karang sebagai tangkapan tidak berubah, juga kalau dimakan, aman," ujar Lukman.


Harapan masyarakat yang menginginkan aktivitas pertambangan nikel dilanjutkan tersebut disampaikan saat Menteri Bahlil meninjau lokasi tambang GAG Nikel di Pulau Gag bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam.


"Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat, naik heli dalam rangka merespons apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami hargai dan bentuk penghargaan itu adalah kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada," ujar Bahlil di Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025).


Halaman:

Komentar

Terpopuler