Syarif membenarkan bahwa Jokowi hanya mengalami alergi kulit usai melakukan kunjungan ke Vatikan.
“Dokter menyampaikan, alergi beliau menyebabkan peradangan. Makanya secara visual kulit beliau berubah. Tapi sekarang sudah jauh membaik,” jelas Syarif kepada wartawan di Solo, Minggu (22/6).
Syarif juga membantah dugaan Jokowi mengidap penyakit serius seperti Stevens-Johnson Syndrome atau autoimun.
“Itu hoaks. Hanya alergi kulit biasa, dan kini sedang proses pemulihan,” tegasnya.
Sementara itu, Dokter Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa Dokter Tifa mengungkap keprihatinan.
Melalui unggahan di media sosial, ia menyebut Jokowi tampak menderita penyakit serius dan menyarankan segera menjalani perawatan intensif.
“Pak Jokowi, Anda sakit serius. Ada luka memanjang di leher, tampak gatal sekujur tubuh. Segera ke rumah sakit, jangan hanya rawat jalan,” tulisnya via akun Twitter.
Dalam perayaan ulang tahun ke-64 di kediaman pribadinya di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Jokowi sempat menyapa warga dan simpatisan.
Warga Solo pun menggelar tumpengan dan mendoakan kesembuhan bagi tokoh asal daerah mereka itu.
"Kami berdoa agar Pak Jokowi segera sehat kembali. Beliau adalah kebanggaan warga Solo," ucap Sugeng, salah satu warga yang ikut hadir.
👇👇
Karma is coming:
Wajahnya diserang dulu karena selama ini muka digunakan menipu pendukung dan lawan..
Jokowi sampai nyumput di belakang takut kena sorot kamera.. pic.twitter.com/HNkFGlinLG
Pendukung Jokowi masih aja ga percaya dgn kondisi Jokowi saat ini, media sekelas CNN detik dll sdh sdh gunakan foto itu masih fitnah kita yg edit, di video juga jelas Jokowi memang lagi sakit.
Seharusnya kemarin bkn Jokowi aja yg sy minta bertobat tapi pendukungnya juga, mereka… https://t.co/kkVlPwyZpm pic.twitter.com/yaijS4sah5
Sumber: JawaPos
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara