POLHUKAM.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara soal rentetan isu yang menyerangnya, termasuk tudingan ijazah palsu yang kembali memanas.
Tak tinggal diam, Jokowi menyebut serangan ini sebagai upaya "downgrade" dan bagian dari "agenda besar" untuk melemahkan reputasi dan citra dirinya di mata publik.
Pernyataan ini sontak menyulut kembali api perdebatan, memancing reaksi dari berbagai kalangan.
Namun, di tengah riuhnya panggung politik, ada kekhawatiran besar yang membayangi: nasib ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Analis politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno, memberikan pandangan tajam mengenai situasi ini.
Menurutnya, polemik yang terjadi saat ini tak lebih dari sebuah 'pertarungan antar lebah' di antara para elite politik.
Siapa pun yang diserang, para pendukungnya akan serentak membela.
"Saya tidak punya penilaian apapun ya, tapi setiap orang itu memang mesti punya sikap terkait apapun yang sedang berkembang per hari ini. Ya Pak Jokowi rakyat biasa. Bahwa 10 tahun yang lalu pernah jadi presiden dua periode, iya," ujar Adi Prayitno dalam diskusi yang dikutip dari Youtube tvOneNews, Rabu (16/7/2025).
Ia menambahkan bahwa reaksi Jokowi, baik yang disampaikan langsung maupun melalui para relawan dan pendukungnya, adalah hal yang wajar.
Adi melihat bahwa pertarungan ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara