Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei terbaru dari Charta Politika Indonesia.
"Ada dua nama yang paling menyita perhatian karena sudah masuk di dua digit, yaitu Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual, Senin (13/6).
Dalam simulasi elektabilitas cawapres, Sandiaga Uno memperoleh persentase elektabilitas tertinggi sebesar 27,6 persen.
Sementara itu, Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua memperoleh persentase elektabilitas sebesar 16,5 persen dari responden.
Yunarto berspekulasi bahwa selisih tersebut diakibatkan karena Sandiaga Uno sudah pernah maju sebagai cawapres pada Pilpres 2019.
Riwayat tersebut membuat Sandiaga Uno memiliki citra yang lekat sebagai seorang cawapres jika dibandingkan dengan nama lainnya.
"Cawapres saya pikir tidak lagi dilihat sebagai faktor pelengkap, tetapi akan menentukan faktor kemenangan," jelasnya.
Adapun di posisi ketiga diisi oleh Menteri BUMN Erick Thohir dengan persentase elektabilitas sebesar 9,8 persen.
Di posisi keempat ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan elektabilitas sebesar 8,8 persen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi kelima dengan elektabilitas sebagai wakil presiden sebesar 6,4 persen.
"Ketua DPR RI Puan Maharani juga cukup besar di angka 4,4 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan simulasi nama sebagai calon presiden (1,8 persen)," kata Yunarto.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!
Cara Pidato Seskab Teddy Tuai Atensi! Publik Sebut Bisa Jadi Saingan Masuk Bursa Cawapres ke Depan
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan