POLHUKAM.ID -Pertemuan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dengan Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjadi perbincangan publik. Berbagai tafsir politik pun bermunculan.
Namun, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan tersebut biasa saja.
"Ini pertemuan dua sahabat dan dua sosok yang memang memiliki hubungan politik yang baik-baik saja. Tidak perlu diseret-seret misalnya ke isu yang lain," kata Adi, lewat kanal YouTube miliknya, Senin, 11 Agustus 2025.
Ia menambahkan, ada tafsir yang menyebut pertemuan itu membahas politik kebangsaan untuk memastikan sekaligus mengawal program strategis Presiden Prabowo Subianto sesuai dengan harapan rakyat.
"Bila ini ditafsirkan dalam hubungan kelembagaan, maka eksekutif lewat wakil presiden kemudian legislatif dalam hal ini adalah pimpinan DPR itu sedang memiliki hubungan yang mesra sehingga terkait dengan isu pemakzulan dan seterusnya itu nggak relevan," tegasnya.
Adi memastikan, secara realitas politik di DPR, tidak ada satu pun anggota dewan atau pimpinan fraksi yang bersuara lantang untuk melakukan pemakzulan.
Menurutnya, Gibran merupakan "wajah politiknya Jokowi" saat ini. "Terlepas dari kontroversinya, Gibran itu adalah representasi politik dari Jokowi.
"Pada saat bersamaan, Pak Dasco bukan hanya wakil DPR RI atau ketua harian DPP Partai Gerindra, tapi secara prinsip publik hari ini melihat Sufmi Dasco adalah representasi politik dari Prabowo Subianto," jelas Adi.
Terkait foto pertemuan yang diunggah ke publik, analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menduga ada maksud tertentu.
"Tapi kenapa foto ini akhirnya di-upload pasti karena ada intensi supaya jadi pembicaraan publik," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara