POLHUKAM.ID - Pengamat politik Yunarto Wijaya mengkritik keras para relawan Presiden ke-7 Jokowi.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politik, kelompok seperti Projo (Pro Jokowi), Seknas Jokowi hingga Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) hanya patuh perintah junjungannya saja.
Kritik itu disampaikan Yunarto mengomentari arahan Jokowi kepada seluruh relawannya untuk mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sampai dua periode.
Menurut Yunarto, tugas relawan adalah mengambil peran fungsi partai politik yang tidak dijalankan.
Domba-Domba
Seharusnya, relawan bisa melakukan berbagai advokasi hingga pendidikan politik terhadap masyarakat.
"Catatan terakhir menurut saya paling penting buat teman-teman relawan mulailah sebuah budaya untuk kemudian memberikan kontribusi sesuai dengan apa yang bisa dipikirkan bersama melalui risetkah, melalui advokasiah."
"Jangan terus-menerus menempatkan diri menjadi domba-domba yang mau diperintah apapun oleh junjungannya, kemudian akan dilakukan."
"Karena dalam demokrasi yang semakin harusnya terdidik, tugas relawan bukan itu. Mengisi kekosongan fungsi partai politik yang tidak dijalankan," papar Yunarto di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (20/9/2025).
Jokowi Menyedihkan
Yunarto juga mengkritik Jokowi yang masih saja berbicara kekuasaan pascalengser.
Jokowi dianggap masih turun gunung urusan politik praktis mengawal putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Eks Gubernur Jakarta dan Wali Kota Solo itu memerintahkan relawannya untuk mendukung Gibran agar tetap langgeng jadi Wapres mendampingi Prabowo sampai dua periode.
Padahal, pemerintahan Prabowo-Gibran sendiri belum genap setahun.
Menurut Yunarto, Jokowi menyedihkan. Direktur Eksekutif Charta Politika itu membandingkan Jokowi dengan dua mantan presiden lainnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri yang berbicara tentang hal besar di dunia internasional pascalengser dari kekuasaan.
"Pak Jokowi selain berbicara mengenai dukungan terhadap Presiden Prabowo, tapi juga sedang mendukung anaknya dan ingin kemudian mempertahankan kekuasaan anaknya."
"Buat saya menyedihkan, buat seorang mantan presiden yang seharusnya sudah menjadi seorang statesman, negarawan yang bicaranya kalau kita lihat Pak SBY itu diundang ke luar negeri berbicara mengenai climate change, berbicara mengenai disrupsi AI atau yang terjadi juga dengan Ibu Mega misalnya diundang di Vatikan berbicara tentang keberagaman."
"Ini yang menurut saya sangat disayangkan dari seorang mantan presiden dua periode yang kita harapkan ada pada tahapan seorang negarawan tapi kemudian masuk kepada wilayah perbincangan mengenai elektoral, transaksi kekuasaan," kata Yunarto.
Arahan Jokowi
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan kelompok relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.
Seperti diketahui, Jokowi merupakan politikus yang memiliki sejumlah kelompok relawan sebagai basis dukungan politiknya.
Setelah dipecat dari PDIP, partai yang membesarkannya, Jokowi tetap eksis di dunia politik dengan kelompok relawan itu.
Projo (Pro Jokowi), Seknas Jokowi hingga Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) merupakan tiga di antaranya.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025).
Kata Bara JP
Wakil Ketua Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden), David Pajung menyebut Yunarto terlalu negatif memandang relawan Jokowi.
"Mungkin diksi-diksi yang dibangun Mas Toto (Yunarto) ini terlalu negatif ya. Ya seperti tadi misalnya pengabdi pada junjungannya apa segala macam," kata David pada forum yang sama dengan Yunarto.
Menurut David, Jokowi adalah sosok pembina relawan yang kerap bercakap-cakap dengan relawan termasuk soal pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Hampir semua relawan-relawan Jokowi ini memang menempatkan Jokowi sebagai pembina utama pembina utama relawan ya baik ketika beliau sebelum menjadi presiden ya sebelum saat menjalani ee kepemimpinan presiden dan turun sebagai seorang presiden itu beliau tetap punya kedudukan di relawan sebagai pembina utama termasuk kami di Bara JP."
"Nah, sebagai pembina utama ini tentu ada percakapan-percakapan, diskursus-diskursus yang terbangun dengan lembaga-lembaga atau relawan-relawan yang dibinanya itu termasuk Bara JP sendiri dalam perbincangan-perbincangan baik yang sifatnya bagaimana berkontribusi pada pemerintahan Prabowo Gibran maupun hal-hal yang mungkin bersentuhan dengan proyeksi-proyeksi kontestasi politik ke depan," papar David.
Sementara menurutnya, perintah dukungan Prabowo-Gibran dua periode adalah bentuk dukungan Jokowi terhadap program pemerintah yang sedang berjalan.
Sebab, jika terjadi perpecahan antara Presiden dan Wapres, maka akan terjadi gejolak politik.
"Soal kita diinstruksikan mendukung pemerintahan Prabowo Gibran itu kan karena Pak Jokowi sangat sadar bahwa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden itu satu paket utuh yang enggak boleh dipecah di tengah jalan."
"Karena ketika dipecah di tengah jalan itu akan menimbulkan gejolak-gejolak bom waktu politik yang membuat energi bangsa ini akan hilang, capek mengurusi dinamika politik yang yang lepas dari kontrol."
"Sehingga maksud baik dari Pak Jokowi adalah tolong dibantu program-program pemerintah Prabowo-Girbran sampai selesainya. Ya, kalau dua periode ini kan kita lihat dinamika ke depan. Tetapi bahwa kalau memungkinkan dua periode diterima oleh rakyat dan direspon positif oleh masyarakat, maka enggak ada pilihan lain selain mendukung dua periode Prabowo Gibran.
Menurut David, hanya Gibran yang benar-benar sejalan dengan visi Prabowo membangun Indonesia.
"Karena apa? Hanya Prabowo-Gibran sampai hari ini yang senapas, sevisi dengan nawa cita dan asta cita," jelasnya.
Kata Projo
Sementara, kelompok relawan Jokowi yang lain, yakni Projo, menganggap perintah mendukung Prabowo-Gibran dua periode sebagai bentuk keberlanjutan.
Wakil Ketua Umum Relawan Projo, Fredy Damanik, menegaskan, Prabowo adalah sosok penerus Jokowi.
"Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi," ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).
Fredy menekankan bahwa dukungan kepada Prabowo-Gibran merupakan komitmen untuk menjaga kesinambungan pemerintahan agar program pembangunan berjalan lancar.
Selain itu, kata dia, dukungan ini juga bertujuan untuk memastikan program-program pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik dan berdampak positif terhadap rakyat banyak.
"Waktu 5 tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran," ucapnya.
"Dalam setiap pertemuan dengan relawan maupun tokoh-tokoh relawan pasca pilpres, Presiden Jokowi kerap kali menyatakan bahwa relawan harus mengawal, memastikan, dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya," imbuh Fredy.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Erros Djarot Semprot Jokowi: Bukan Diminta Tontonkan Kemaluan, Apa Susahnya Tunjukkan Ijazah?!
PDIP Baca Taktik Jokowi di Balik Perintah Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Cari Selamat Kasus Ijazah!
Yunarto Wijaya Sebut Relawan Jokowi Bak Domba yang Patuh Diperintah Junjungan
PDIP Baca Taktik Jokowi di Balik Perintah Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Cari Selamat Kasus Ijazah