Dua nama tersebut adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulha) dan eks Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Zulhas sendiri dikabarkan akan menggantikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi sementara Hadi menggantikan Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional), Sofyan Djalil.
Selain dua nama tersebut ada tiga nama lain yang digadang-gadangkan menggantikan tiga wakil menteri.
Dalam menanggapi reshuffle, Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyatakan bahwa perimbakan kabinet kali ini hanya soal bagi-bagi kursi atau tukar tambah.
"Me-reshuffle itu buat menambah dukungan, bukan membuat efektif kebijakan, justru membuat kebijakan sebelumnya lebih kacau," ungkap Rocky Gerung di kanal Youtube miliknya yang tayang Rabu (15/6/2022).
Lebih lanjut Rocky Gerung menjelaskan bahwa reshuffle kabinet tidak akan berpengaruh ke masyarakat, namun untuk Jokowi sendiri.
"Terkesan sekali reshuffle ini hanya untuk menyelamatkan beliau dari guncangan politik," kata Rocky.
"Jadi enggak ada hubungan antara keadaan masyarakat dan resuffle, jadi reshuffle itu tukar tambah baru supaya pak Jokowi terkesan mampu untuk mengendalikan politik," tambahnya.
Rocky juga menyatakan bahwa reshuffle kali ini hanya persoalan pembagian 'kursi politik'.
Presiden Joko Widodo sebelumnya pada Selasa (14/6) petang telah memanggil Zulkifli Hasan ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Pemanggilan Zulkifli Hasan ke Istana diungkapkan politikus PAN Yandri Susanto.
Dia juga memanggil sejumlah menteri kabinet ke Istana, antara lain, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Selain itu, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Selasa.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Gibran Terbukti Kurang Dewasa dan Minim Jam Terbang
Gibran Bersikap Seenaknya, Pede karena Ada Backing Jokowi
Tak Salami AHY, Kelakuan Gibran Plek Ketiplek Jokowi
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru