Ba’asyir dalam wawancara bersama wartawan senior Edy Mulyadi menegaskan bahwa pertemuan itu merupakan niatnya untuk menasihati Jokowi.
Jokowi lantas menyambut baik kedatangan Ba’asyir yang didampingi salah seorang ustaz dari Ngruki. Diungkap Ba’asyir, Jokowi siap menerima nasihat.
“Saya nasihati begini, Pak Jokowi dituduh macem-macem di luar, kalau memang tuduhan itu palsu, nggak benar, Pak Jokowi harus sabar menghadapi. Nanti Allah akan menolong. Tetapi kalau emang tuduhan itu benar, lebih baik Pak Jokowi mengakui dan bertobat, itu lebih baik,” ucap Ba’asyir dikutip redaksi dalam video yang beredar, Selasa malam, 7 Oktober 2025.
Tudingan yang dimaksud tidak lain terkait kasus ijazah palsu yang disuarakan Roy Suryo dkk. Kemudian beberapa legacy lain yang menimbulkan polemik seperti majunya sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka, bahkan soal korupsi.
Menurut Ba’asyir, Jokowi saat itu hanya diam saja dan mengangguk. Nasihat demi nasihat terus terlontar dari Ba’asyir kepada Jokowi.
“Jika tuduhan itu benar, Pak Jokowi mengakui saja. ‘Ya saya menyesal saya berbuat gini-gini saya bertobat, gitu’. Saya nasihatkan begitu,” ucap Ba’asyir.
Ulama yang pernah dipenjara dalam kasus makar dan tipikor itu lantas mengutip ayat Alquran mengenai tujuan Allah menciptakan manusia. Tidak lain adalah untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya.
“Maksudnya mengabdi, bentuknya ya menyembah dan menjalankan aturan-aturan Allah, lalu mengatur kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara hanya dengan hukum Allah. Itulah tujuan allah menciptakan kita di dunia ini,” pungkasnya.
Pertemuan Ba’asyir dengan Jokowi berlangsung di kediaman Jokowi, daerah Sumber, Solo, Senin, 29 September 2025.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara