Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Andreas Hugo Pareira, menyebut apa yang dilakukan Nasdem sebuah "political exercise" untuk kepentingan mencuri perhatian publik.
"Keputusan ini tentu masih sangat terbuka, yang menurut saya tidak lebih sebagai political exercise atau bagian dari dinamika untuk menarik perhatian publik," katanya kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).
Andreas menyebut Nasdem tengah melakukan political exercise karena partai besutan Surya Paloh itu masih membutuhkan kerja sama dengan partai lain untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres.
Sebab Nasdem tidak bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen.
Diketahui, Rakernas Partai Nasdem menetapkan tiga kandidat bakal capres yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Nama-nama ini dipilih berdasarkan rekomendasi pengurus DPW Partai Nasdem di 34 provinsi.
Bukan hanya Ganjar yang merupakan merupakan kader PDIP, hal lainnya kata Andreas, dua nama yang diputuskan menjadi bakal capres bukan kader Nasdem.
"Kemudian nama-nama yang diputuskan pun bukan kader partai (Nasdem), sehingga tentu keterikatan emosionalnya pun sangat rentan dengan Nasdem," tukasnya.[]
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Menebak Pengganti Prabowo di Gerindra: Kaderisasi atau Diwarisi Keluarga?
Perang Dunia di Depan Mata, Prabowo: RI Tidak Punya Pilihan Selain Kuatkan Militer
BPS Jangan Asal Bikin Prabowo Senang
Rocky Gerung: Reshuffle Kabinet Pasti Terjadi Buat Menteri Cacat Moral