“Saya bicara atas aspirasi para kelompok tani, pekebun, dan sebagian peternak. Dapil kami tidak jauh dari Gresik, masih kawasan Jawa Timur, di area Pacitan, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek. Masih dalam zona yang cukup terjangkau ketimbang kalau kita bicara daerah yang jauh di sana, seperti di Kalimantan, Aceh, dan NTB. Mereka semua beragam. Ada yang senang, ada yang puas, tapi tidak sedikit juga yang protes,” ungkapnya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6/2022). Baca Juga: Mas AHY dan SBY Bakal Berkunjung, NasDem Kasih Bocoran Pembahasan, Simak!
Sambungnya, “Sama yang kami dengar, juga seiring yang disampaikan Pak Dirut, bahwa pupuk langka, pupuk subsidi juga langka, apalagi pupuk komersil juga tidak bisa dicari, ini kata mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ibas menyampaikan keluh kesah petani di dapilnya. “Mereka juga menyampaikan kepada kami, pupuk seringkali tidak datang tepat waktu alias kosong. Ketika sudah mulai menanam, mau memupuk, pupuknya enggak ada. Kecuali mereka yang sudah menyetok karena mungkin mempunyai kemampuan lebih besar dari kawan-kawan yang lain,” ungkapnya.
Ibas juga memberikan apresiasi atas pendapatan Pupuk Indonesia yang berhasil naik. Namun, di sisi lain ia juga mempertanyakan bagaimana solusi untuk permasalahan pupuk yang masih dirasakan rakyat. “Cukup menarik ya, ketika kita bicara Petrokimia, holding, dan seluruh anak perusahaan labanya naik, pendapatannya naik, ‘it’s good news’ ya. Berarti perusahaan ini sehat dan tumbuh berkembang.”
“Tapi tidak menariknya adalah mengapa masih ada, pertama: alokasi di bawah usulan kebutuhan? Urea NPK ZA SP-36 Organik, 3.8 juta ton subsidi, 2.7 juta ton non-subsidi. Apakah kita perlu hitung ulang? Ketika masyarakat masih merasakan kelangkaan pupuk.” tanya Ibas.
Kedua, terkait distribusi. “Mohon maaf Pak Dirut dan pimpinan dari holding, distribusi itu juga belum sesuai dengan pendataan. Stoknya ada sekitar 1.3 juta, tapi yang terealisasai 98%, artinya perlu peningkatan produksi atau ada penimbunan? Tolong pengawasannya diperketat, serta menggunakan digital monitoring juga.”
ini juga menyambut baik rencana digitalisasi yang dicanangkan oleh Pupuk Indonesia Holding.
“Saya juga senang tadi ada rencana melakukan digitalisasi. Saya tadi baru mau mengusulkan mungkin kita memerlukan Pupuk Hub Digital yang diperbanyak dan diperluas. Sehingga sosialisasinya kepada petani dan pekebun ada dan hadir.” tegasnya.
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi Palsu? Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Justru Tidak Percaya
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Buktikan 71% Publik Puas!
Rizal Fadillah Sebut Jokowi Tak Hafal Salam UGM, Tuduh Ijazah Palsu: Stop Tipu-tipu!
Program MBG Prabowo-Gibran: Capaian Spektakuler di Tahun Pertama!