Namun Pengamat Politik Hendri Satrio (Hensat) berkata lain. Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mengatakan tak ada korelasinya aktivitas media sosial dengan elektabilitas calon presiden.
"Hasil penelitian disertasi saya itu mendapatkan hasil bahwa aktivitas media sosial tidak signifikan terhadap peningkatan ekektabilitas," kata Hensat dikutip dari akun twitternya @satriohendri, Kamis (30/6/2022).
Infografis sebuah media daring nasional menampilkan sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi bakal calon presiden 2024 mendatang. Mereka memiliki follower di akun media sosial mulai IG, twitter hingga Facebook hingga puluhan juta.
Dari sekian nama yang ada di publik, ada lima nama Bakal Capres 2024 dengan follower terbanyak. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan jumlah follower 26,7 juta, Prabowo Subianto dengan jumlah follower 19 juta, Sandiaga Uno 14,5 juta follower, Anies Baswedan 11,9 juta follower dan Ganjar Pranowo 9 juta follower.
Meski jumlah followernya jutaan, Hensat menilai tak bisa dijadikan tolak ukur untuk menggerek elektabilitasnya di Pilpres 2024 nanti, "Jadi, gak usah kebanyakan akrobat di medsos," tulis Hensat.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Politikus PAN: Prabowo Jadi Presiden Pertama di Era Reformasi Ikut Aksi May Day
Gatot Nurmantyo Bela Dedi Mulyadi: Gubernur Dipilih Rakyat, Bukan GRIB
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!