"Beberapa nama yang belakangan positioningnya kian menguat. Salah satunya adalah Pak Ridwan Kamil yang habitusnya, cocoknya sebagai calon wakil presiden," kata Pangi dalam keterangan tertulis, hari ini.
Dia menyebutkan tidak semua nama cocok dijadikan calon presiden, tetapi bisa jadi cawapres.
Pangi mencontohkan tiga nama besar yang saat ini selalu disebut-sebut sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan.
Selain Ridwan Kamil, ada nama Sandiaga Salahuddin Uno, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang juga dinilai lebih cocok sebagai calon wakil presiden ketimbang calon presiden.
Namun demikian, Pangi menyatakan bahwa pemilihan kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden bergantung pada banyak hal.
Selain kecocokan di antara para pasangan tersebut, target ikut jadi penentu. Misalnya, bila butuh calon wakil presiden yang memiliki latar belakang pengusaha, ada nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
"Bila perlu calon berlatar belakang nonsipil, bisa dicari nama yang berlatar belakang militer agar jadi pasangan sipil-militer," katanya.
Kemudian, Pangi menjelaskan jika yang dibutuhkan adalah calon wakil presiden yang berlatar belakang kepala daerah dengan jumlah pemilih besar ada nama Ridwan Kamil.
"Kalau mereka ingin mencari calon wakil presiden yang terbesar elektoral penduduknya, tentunya Pak Ridwan Kamil. Karena Jawa Barat kan representasi penduduknya termasuk terbesar," katanya seraya menambahkan semua tergantung kebutuhan.
Hasil survei CiGMark yang dilakukan pada 9-17 Juni 2022 dengan total responden sebanyak 1.200 orang memotret beberapa kombinasi dan skema pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Artikel Terkait
Jubir Gus Dur Beber Alasan DPR Harus Pakai Hak Interpelasi untuk Bongkar Polemik Ijazah Gibran
Tata Kelola Tambang Dirombak Total! Ini Arah Baru Kedaulatan Energi Era Prabowo
Anies Bongkar Praktek Jabatan di Era Prabowo: Koneksi Lebih Penting daripada Kompetensi?
Jokowi Orang Baik: Mitos yang Mengurung Rakyat atau Realita yang Dipercaya?