Rocky juga mengingatkan bahwa Indonesia telah berjanji untuk mematuhi peraturan internasional tentang keamanan lingkungan.
"Dan sekarang Jokowi mengambil alih isu itu justru untuk jualan Tanah Air," pungkasnya lagi. "Kenapa Jokowi jualan pasir? Karena ibu kota enggak beres-beres sudah minta investor segala macam, akhirnya dijual jugalah pasir itu."
Akademisi dari Universitas Indonesia ini juga menyatakan skenario terburuk yang mungkin akan dihadapi Indonesia.
"Akhirnya Jokowi menjual pasir, artinya menjual kedaulatan karena tadi soal strategi militer, konflik hukum internasional, dan lama-lama wilayah Singapura makin lama makin mendekat ke Batam lalu lama-lama Batam ya udah dijual," tandasnya.
Rocky juga menyayangkan status Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang pernah mendapat penghargaan pro lingkungan tetapi malah menyetujui ekspor pasir.
"Nah sekarang siapa yang bertanggungjawab? Ada masyarakat sipil dan wali yang akan berbicara. Tetapi intinya adalah kepanikan Jokowi karena tidak punya uang. Dan hal itu dimanfaatkan oleh broker-broker."
Sumber: suara
Artikel Terkait
Purbaya Didesak Dipecat Usai Sebut Era SBY Lebih Makmur dari Jokowi, Pro-Kontra Memanas!
Setahun Prabowo Memimpin: Efisiensi yang Dikampanyekan vs Bagi-bagi Jabatan yang Terjadi
Laode Ida Bongkar Perangkap Proyek Jokowi untuk Kunci Loyalitas Menteri, Tom Lembong Termasuk?
Gibran Diinterpelasi Soal Ijazah, Ini Penjelasan yang Dinantikan Publik