POLHUKAM.ID -Kesedihan Ketua PDIP Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, atas masalah Papua yang tak kunjung selesai, disinyalir bukan sekadar bentuk teguran kepada Presiden Joko Widodo.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza, mengamati, pernyataan Megawati soal Papua merupakan babak lanjutan keretakan hubungan dengan Jokowi.
“Pernyataan Bu Megawati menunjukan ia amat kecewa, karena Pemerintahan ini masih belum bisa menyelesaikan permasalahan di Papua,” kata Efriza, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/6).
Menurutnya, Megawati bukan cuman menyentil Jokowi dengan mengaku sedih masalah Papua tak kunjung selesai. Tapi menunjukkan kualitas Jokowi sebagai seorang presiden yang terpilih karena modal popularitas.
“Ia juga telah menunjukkan kegeraman dengan tak hanya menyentil, tapi menunjukkan dirinya pernah menjadi presiden yang juga memahami persoalan di Papua,” tuturnya.
Lebih lanjut, Efriza juga menilai perhatian Megawati terhadap Papua amat tinggi, sehingga ia menyemprot pemerintahan Jokowi.
“Ini bukan saja pernyataan keras, kritik keras, tetapi juga harus jadi perhatian besar bagi pemerintah, apalagi pernyataan keras ini disampaikan ketua umum partai penguasa,” ucapnya.
“Pernyataan keras itu bentuk kepedulian yang tinggi dari sosok Megawati yang sekaligus presiden ke-5 RI,” tambah dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo itu
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Tuding Purnawirawan TNI Mau Kudeta, Eks Panglima Gatot ke Hercules: Kau Apa Jasanya Untuk Negara?
Roy Suryo Sebut Jokowi Masuk Perangkap, Ini Maksudnya!
Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Usai Isu Pemakzulan Gibran, Pengamat: Beraroma Politis yang Kuat
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer