POLHUKAM.ID - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Abdussalam Shohib menilai sudah sepatutnya lembaga penegak hukum fokus pada kasus yang lebih besar ketimbang ucapan 'bajingan tolol' Rocky Gerung.
Pria yang akrab disapa Gus Salam itu berpandangan lebih baik kasus korupsi yang lebih diprioritaskan karena sangat merugikan dan menghambat kemajuan.
"Semua menyadari statement Rocky Gerung sangat tidak beradab, namun sebaiknya penyelenggara negara fokus menangani kasus-kasus hukum yang besar lebih dulu. Misalnya kasus korupsi yang telah menyandera Indonesia, kemiskinan dan ketidakadilan yang menghambat proses kemajuan bangsa," kata Gus Salam, Senin (7/8).
Gus Salam bahkan mengatakan kasus Rocky Gerung seharusnya tak perlu dilaporkan ke polisi.
Baginya, pernyataan Rocky yang jadi polemik itu tidak akan menjatuhkan marwah Jokowi sebagai individu maupun kepala negara.
Dia pun mengajak semua pihak untuk kembali belajar dan mengingat nilai-nilai yang diajarkan oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Mari kita belajar dari Gus Dur yang terbiasa merayakan perbedaan pendapat, kritik bahkan hinaan dengan tetap tenang tanpa sedikitpun niatan untuk melaporkan pihak-pihak yang berbeda dengan beliau," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan ucapan 'bajingan tolol' yang diutarakan Rocky Gerung kepada Jokowi tergolong tak sopan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara