"Pertemuan tersebut lebih sebagai silaturahmi tokoh. Tidak spesifik bicara cawapres untuk Koalisi Perubahan," ucap Muzammil kepada kumparan.
Menurutnya, pertemuan itu lebih membicarakan agar pemerintah bisa memfasilitasi situasi yang kondusif agar Pemilu 2024 berlangsung luber dan jurdil, sehingga partai bisa melaksanakan amanah konstitusi untuk mencalonkan dan mengusung capres-cawapres.
Dia membenarkan Mahfud berpesan agar PKS memastikan Anies dapat tiket pencalonan di Pilpres, sehingga pemerintah tak dianggap menjegal.
"Termasuk capres Anies Baswedan, dan Prof Mahfud memberi jaminan bahwa beliau akan bekerja sesuai amanat konstitusi dan undang-undang," lanjut Muzammil.
Sebelumnya, Mahfud menyebut sempat ditawari posisi cawapres Anies oleh PKS yang datang menemuinya. Namun Mahfud menolak karena khawatir justru Anies gagal dapat dukungan dari parpol yang menolak Mahfud.
"Saya bilang, 'Karena di koalisi Bapak itu ada NasDem, Demokrat, dan PKS, itu banyak calonnya dari partainya sendiri. Nanti kalau saya ajak ke situ, malah saya merusak demokrasi. Kalau yang satu (partai) keluar karena Anda ajak saya, kan rusak'," ucap Mahfud, Senin (5/6).
"Saya bilang begitu kepada Ketua PKS, 'Jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam agar koalisi tidak pecah. Kalau saya ke dalam, nanti malah pecah karena ada yang tidak setuju dan lain-lain.' Itu tugas saya, jaga pemilu dan demokrasi," imbuhnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara