“Tiba-tiba masyarakat Dayak mengira saya menghina adat Dayak. Di mana hinaannya? Saya justru membela hak masyarakat adat untuk tidak dieksploitasi oleh investor China,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Rocky menjelaskan, bahwa dirinya seringkali ke Kalimantan diundang masyarakat adat hingga pihak universitas untuk diminta pendapatnya soal Ibu Kota Negara atau IKN.
“Tetap, pendapat saya IKN ini berbahaya secara diplomasi, berbahaya secara geopolitik, berbahaya secara kebudayaan,” tutur Rocky.
“Karena kalau ada IKN di situ, pasti masyarakat adat akan tersingkir. Itu artinya hilang jejak mutual kita di situ.”
Rocky Gerung pun kembali menegaskan sejak awal dirinya selalu membela masyarakat adat Dayak dan lainnya yang berada di Kalimantan.
“Jadi, saya menagaskan bahwa saya mencintai bumi Kalimantan, karena itu saya tetap bertahan agar jangan dijual,” ucap Rocky Gerung.
Adapun pernyataan Rocky Gerung tersebut disampaikan menanggapi lawatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke China yang meminta kepada investor negeri Tirai Bambu itu untuk berinvestasi membangun IKN.
“Bahkan, kira-kira Pak Jokowi bilang sudah saya kasih konsesi 180 tahun, Anda tolong buatkan kami ibu kota. Bagaimana mungkin, itu sama saja menjual negara,” ujarnya.
Sumber: kompas
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara