POLHUKAM.ID -Seragam petugas parkir yang dikenakan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat pawai memperingati HUT ke-78 RI di Solo dianggap sebagai sebuah sindiran untuk Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Ini lantaran Ganjar merupakan petugas partai yang hanya bisa mengekor.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menilai Gibran sedang memberikan pelajaran kepada seluruh kader PDIP, termasuk kepada Megawati Soekarnoputri, bahwa kebebasan berekspresi dan menentukan pilihan-pilihan politik merupakan fitrah kader. Hal ini tidak boleh dihalang-halangi oleh siapapun, termasuk oleh petinggi partai politik sekalipun.
"Gibran menunjukkan dia bukan petugas partai dan boleh berbeda pandangan dengan tempat parpolnya bernaung. Secara tidak langsung, ini juga berarti juga menyinggung Ganjar sebagai petugas partai yang selalu mengekor kepada partai," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/8).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, anak Presiden Joko Widodo itu lebih rasional dari Ganjar, Megawati, bahkan PDIP sendiri. Menurutnya, Gibran sedang mendambakan sekaligus memberikan pencerahan tentang modernisasi PDIP menyongsong perkembangan zaman.
“Bukan tidak mungkin Gibran akan kabur dan berpindah haluan ke partai yang lebih terbuka dan modern, sehingga petugas partai harus parkir dulu, Mungkin itulah yang sebenarnya ingin disampaikan Gibran melalui pakaian petugas parkir yang dikenakannya," pungkas Saiful.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Disebut Kudeta Kebijakan, Sri Radjasa Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk untuk Lawan Tim Reformasi Presiden
Sri Radja Ungkap Skenario Suksesi Kapolri dan Kandidat Kuda Hitam Pilihan Prabowo
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!