Meskipun Ganjar dan Anies mempunyai elektabilitas tinggi, namun secara elektolar duetnya dinilai tidak menjual, karena bisa menyebabkan migrasi dukungan kepada kompetitornya, yaitu Prabowo.
“Karena itu, kalau Ganjar dan Anies diduetkan justru berpeluang elektabilitasnya menjadi turun. Pendukung Ganjar dan Anies bisa jadi justru lari memilih Prabowo Subianto atau golput,” kata Jamiluddin dikutip dari POLHUKAM.ID.
Ia menilai pihak yang ingin menduetkan Anies dengan Ganjar sepertinya kurang memahami realitas pemilih keduanya, dan mereka terlalu berpikir matematis dengan mengkalkulasikan elektabilitas keduanya.
“Ini sama saja menggunakan kacamata kuda dalam politik. Padahal berpikir demikian justru membuat nilai jual Ganjar dan Anies akan turun,” pungkasnya.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara