POLHUKAM.ID -Perubahan nama poros pendukung Prabowo Subianto dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) seolah menegasikan peran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Pasalnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku tidak tahu dan tidak dilibatkan atas perubahan nama koalisi tersebut.
Melihat hal ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut keberadaan Cak Imin di poros pendukung Prabowo tidak lagi dominan.
"Secara perlahan kemewahan Cak Imin sebagai orang penting penentuan cawapres di kubu Prabowo sirna," kata Adi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/8).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu, menduga perubahan nama KKIR menjadi KIM merupakan dampak lanjutan masuknya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Jadi secara tidak langsung, eksplisit, KKIR yang isinya Gerindra-PKB, wassalam," pungkas Adi
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!
Cara Pidato Seskab Teddy Tuai Atensi! Publik Sebut Bisa Jadi Saingan Masuk Bursa Cawapres ke Depan
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan