"Maklum, SBY telah melakukan segala macam langkah politik selama lebih dari 10 tahun. Tujuannya satu, AHY harus jadi Cawapres. Tidak ada yang dipikirkan selain hajat dan kepentingan tersebut," ujarnya.
Menurutnya, semua menjadi terbukti setelah AHY tak dipilih jadi Cawapres. "Kemarahan pun meledak. Segala tuduhan keji ditujukan kepada Anies, Surya Paloh, dan Nasdem. Seolah karir AHY sudah tamat," katanya.
"Padahal, bukankah SBY dan Demokrat juga melobi PDIP untuk menghubungkan Ganjar - AHY? Aneh, bermain di dua kaki, tapi marah ke Anies, sembari lembut dan mesra ke Ganjar, Megawati dan PDIP," kata Faizal Assegaf.
Ia kemudian berandai-andai. Bila saja SBY sejak Wal tulus berpihak pada aspirasi rakyat dan agenda perubahan, tentu tidak terjebak dalam ambisi buta.
"Mestinya SBY, AHY dan Demokrat bersikap konsisten sebagaimana PKS dan Nasdem," tutup Faizal Assegaf. ***
Sumber: harianterbit
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara