Meski menjadi rival di panggung politik, namun mereka tetap menyapa satu sama lain bahkan berfoto bersama.
"Kita kan orang yang biasa saja bergaul, kita 'hai, hai' segala macam, nggak ada apa pun, kemudian foto-foto dan setelah itu pergi," kata Budiman di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Aktivis 1998 itu menyadari kalau foto yang dimaksud malah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyebarkan narasi yang diinginkan.
"Kemudian ketika hari ini digoreng dan ada playing victim bahwa mau dikeroyok itulah yang mau saya katakan," ujarnya.
Budiman lantas menyampaikan pesan apabila ingin menjadi pemimpin hanya dengan modal goreng-goreng isu, lebih baik lupakan.
"Saya mau katakan lupakan pemimpin negara ini. Jangan berpikiran mau mengurus 200 juta lebih orang jika yang kamu punya adalah rasa ingin dibelas kasihani," terangnya.
"Please jangan, jauh lebih banyak rakyat yang masih menangis dan sedih dan masih banyak rakyat yang menderita."
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara