"Tetapi makin lama kan gripnya makin hilang tuh dan fakta-fakta baru menunjukkan ya Pak Jokowi akhirnya dia kayak kebingungan sendiri," jelasnya.
Meski begitu, fakta cawe-cawe Jokowi tentang tiga periode tidak hilang. Lebih lanjut, potensi itu dilaksanakan melalui langkah yang drastis masih dapat terjadi.
"Ada potensi Jokowi akhirnya ambil langkah yang drastis tuh yaitu menunda pemilu nah fasilitasnya tentu adalah melalui Perppu," imbuh dia.
Mantan dosen Universitas Indonesia itu menuturkan, fakta Jokowi kehilangan genggamannya kepada partai koalisinya semakin tampak sehingga itu dapat dimanfaatkan sejumlah partai politik keluar dari cengkraman Jokowi.
"Jadi tetap kondisi yang bisa kita bayangkan sekarang genggaman Jokowi itu makin lama makin lemah. Dulu dia genggam dengan 10 jari, mungkin tinggal tiga jari genggamannya pada semua partai itu," ungkap Rocky.
"Dan partai-partai yang genggaman Jokowinya melemah itu justru cari cara untuk menyelip di antara genggaman Jokowi untuk keluar," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara