Ia merasa kalau Indonesia butuh figur pemimpin yang bisa menghilangkan pembelahan di masyarakat akibat pilihan politik yang telah melahirkan kelompok 'cebong' dan 'kampret' dan tersisanya jejak polarisasi di Pilgub 2017
"Agar menjadi rukun tentram dan damai, selama ini belum dipersatukan dan masih terbelah dalam kedua kubu," pungkasnya.
"Saya bisa memecah kebuntuan yang ada. Logis apabila saya menjadi sebagai cawapres dipasangkan dengan Ganjar karena akan saling mengisi," jelasnya.
Novel merasa ia adalah representasi tokoh agamis, dan merasa sangat pas jika melengkapi aspirasi nasionalis dari Ganjar.
"Permasalahan cebong dan kampret akan tuntas dan ini mewakili suara nasionalis dan agamis," tutupnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara