POLHUKAM.ID -Pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai saat ini Partai Demokrat berpegang pada Mazhab “AHY harus jadi cawapres”.
Ginting mengungkapkan bahwa Demokrat bisa menjadi gelandangan politik apabila Mazhab tersebut tetap kekeh dipegang oleh mereka.
“Di sinilah kemungkinan Demokrat bisa menjadi gelandangan politik, tidak diterima di koalisi Prabowo di mana ada Jokowi, juga tidak bisa diterima di porosnya Ganjar karena ada Megawati ya sangat mungkin,”
Bukannya tanpa alasan, Ginting menilai Demokrat akan kesulitan sendiri apabila mazhab tersebut terus-terusan dipegang.
Baik kubu Prabowo dan Ganjar menurut Ginting akan menghitung ulang manfaat dan kerugian menampung Demokrat dengan pegangan mazhab tadi.
“Ini dibaca oleh Prabowo saya pikir dari kondisi terakhir di mana PKB keluar dari Koalisi maka menyisakan Gerindra, Golkar, PAN, dan jika Demokrat mazhabnya masih AHY harus cawapres, saya kira hitung-hitungannya Prabowo lebih baik menyelamatkan Golkar dan PAN dari pada harus menerima demokrat,” jelasnya.
Hal serupa juga terjadi dengan hubungan Demokrat-PDIP. Demokrat yang menuntut kesetaraan di KPP sampai akhirnya keluar, akan sulit mengharapkan hal tersebut di kubu Ganjar di mana Megawati pegang penuh kendali.
Menurut Ginting tak mungkin ada kesetaraan dalam politik karena semua sesuai dengan pengorbanan dan usaha yang dilakukan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara