POLHUKAM.ID -Terkesan membackup kubu Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan berhadapan secara politik dengan PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pilpres 2024.
Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto mengamati, arah dukungan Jokowi sudah mulai kentara, namun bukan ke bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Hari menilai, dalam beberapa kali kesempatan, Jokowi memperlihatkan kecenderungan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Melihat komposisi kekuatan politik yang ada di KIM, dia memandang itu sebagai modal politik Jokowi melanjutkan kepemimpinannya melalui tangan Prabowo.
"Jadi, dalam kondisi sekarang tidak berlebihan kalau Jokowi memiliki perangkat," ujar Hari kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (14/9).
Dia tidak heran, apabila asumsi yang muncul di publik tentang Jokowi akan berseberangan dengan Megawati, kendati mantan Walikota Solo itu menjadi Presiden ketujuh RI karena tiket PDIP.
"Jokowi sekarang juga memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih dari Megawati. Dan saat ini Jokowi masih menjadi Presiden RI aktif," sambungnya menegaskan.
Meski secara nyata Jokowi tidak memiliki partai seperti Megawati, tetapi kenyataannya memiliki sejumlah menteri yang notabene ketua umum partai.
Menteri-menteri yang tergabung dalam kabinetnya itu pun membentuk koalisi dengan nama yang sama.
"Jokowi punya kekuatan, karena faktanya masih presiden dan kabinetnya diisi oleh sejumlah ketum parpol," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
WADUH! Menhut Raja Juli Ketahuan Gunakan Buzzer Sanjung-Sanjung Soal Kinerja
Silfester Matutina Jadi Komisaris BUMN Langgar Aturan: Munculkan Risiko Reputasi dan Kinerja BUMN Pangan!
Legislator Golkar Ngaku Sulit Cari Uang Halal di DPR, Pengamat: Terlanjur Makan Duit Haram
Nusron Minta Maaf Sebut Semua Tanah Milik Negara, DPR: Segera Berantas Mafia!