Apalagi dengan fakta secara kultural sosok Prabowo adalah seorang Jawa, kombinasi Prabowo-Yusril bisa diibaratkan Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta: Jawa dan luar Jawa.
Dalam pandangan pengajar Pasca-Sarjana Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas), Syafrizal Rambe menegaskan, berdasarkan catatan sejarah menunjukkan Yusril sangat piawai menata negara, membangun sistem kuat, dan menata birokrasi yang saat ini cenderung harus mengalami perbaikan serius.
Lebih-lebih lagi, sosok Yusril juga punya serenceng kelebihan, yakni ia mewakili dan mampu menjadi ikon wakil Sumatera dan kalangan muslim modernis.
“Jadi, kalau tidak mau kita terjebak seolah meniadakan peran luar Jawa dalam pendirian dan Pembangunan negeri ini, Prof Yusril adalah figur yang paling kuat mewakili kekosongan representasi itu,” kata dia.
Syafrizal cenderung melihat saat ini seolah ada penguatan dalam wacana ‘Jawa Sentris’, yang menurutnya sebenarnya merupakan hal sensitif dalam pembangunan nasionalisme bangsa.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Indro Tjahyono Sebut Gibran Harusnya Dimakzulkan, Ijazah SD dan Usia di Bawah 40 Jadi Alasan!
Prabowo: Pemimpin Indonesia Harus Ramah, tapi Tegas dan Tidak Boleh Lugu
PSI Ingatkan Publik: Jangan Buru-buru Anggap Jokowi Ditinggal Prabowo
Mendesak Evaluasi! Menteri Hukum Supratman Kini Jadi Sorotan