POLHUKAM.ID -Peran Presiden Joko Widodo dalam percaturan politik saat ini terbilang sangat luar biasa. Jokowi dianggap lihai mengatur segala hal agar tercapai maksud dan tujuannya, lalu berkilah dan berdalih dengan berbagai alasan untuk berbagai peran yang dilakukannya.
Demikian penilaian Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah dalam mencermati kondisi politik saat ini yang dikendalikan Presiden Jokowi.
“Jokowi memiliki keahlian membangun opini pembelaan, meskipun dia dalam posisi yang keliru. (Jokowi) mahir memutar situasi justru menjadi benar,“ kata Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Jumat (10/11)
Besarnya pengaruh dan kuasa Presiden Jokowi, kata Dedi, bahkan membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kehilangan sikap kesatrianya.
"Dan memprihatinkannya, Prabowo yang seharusnya menjadi kesatria justru terlibat dalam tindakan nepotis ini,” kata Dedi.
Dedi melihat, bukan cuma perkara intervensi putusan Mahkamah Konstitusi (MK), namun Presiden Jokowi juga membiarkan anak buahnya terlibat kampanye politik. Padahal jelas-jelas Jokowi menginstruksikan agar pejabat bersikap netral.
”Dengan adanya anggota kabinet, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, Budi Arie, dan lainnya dalam aktivitas kampanye Gibran, itu sudah jelas bahwa presiden menjadi sumber masalah,” demikian Dedi
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi
IRONI! Gegara Sang Ayah Dukung Pemakzulan Gibran, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Kini Dimutasi
Ini 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik, Abdul Muti Peringkat Pertama