Menurut dia, mereka bertindak di antara pilihan, yakni satya negara atau setia pada negara dan satya haprabu atau setia pada pimpinan. Satya haprabu dapat menjadi titik rawan konflik kepentingan.
Pada Pemilu 2019, Bambang menyebut pelibatan polisi terejawantah dalam pembentukan Satgas Merah Putih.
"Jadi, kalau dalam beberapa waktu ini muncul indikasi pelibatan aparat dalam pemasangan baliho kandidat tertentu, sudah tak mengherankan lagi.''
Gerakan relawan
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja meminta dugaan pengerahan aparat kepolisian dalam pemasangan baliho pasangan calon dibuktikan. Pembuktian diperlukan untuk menghindari indikasi ketidaknetralan Polri. Bukti yang dibutuhkan antara lain siapa yang mengungkap hal tersebut dan yang memerintahkan pemasangan baliho.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menampik adanya campur tangan kepolisian dalam pemasangan baliho Prabowo-Gibran. Ia juga membantah ada pengamanan polisi saat pemasangan baliho tersebut.
Juru bicara Koalisi Indonesia Maju, Herman Khaeron, mengatakan masifnya pemasangan baliho Prabowo-Gibran di Jatim merupakan gerakan dari relawan yang sulit dibendung. Dia membantah ada keterlibatan Polri dalam gerakan itu.
"Tidak ada. Yang di Jawa Timur itu kan sebetulnya kebanyakan relawan yang sedang semangat-semangatnya.''
Sementara itu, Vice President Coorporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan truk yang direkam warga membawa baliho Prabowo-Gibran di Jember, Jatim, bukan milik perusahaan, melainkan milik agen penyalur elpiji.
Sumber: mediaindonesia
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara