Karena aspirasi pribadi tersebut pula dapat merusak tatanan negara. Seperti yang telah dilakukan oleh Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Barat, Brigjen TNI TSP, Silaban.
"Bila Kabinda punya aspirasi, mundur aja dari Kabinda nggak apa-apa. Tapi kalau masih menjadi Kabinda, dia harus netral," katanya.
Sebagai informasi, dalam pakta integritas yang ditandatangani oleh Yan Piet Moso, pada poin keempat tertulis, "siap mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada pilpres 2024, minimal sebesar 60% 1 untuk kemenangan Ganjar Pranowo sebagai presiden di kabupaten Sorong.
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menyebut pihaknya tidak pernah meminta Penjabat (Pj) Bupati Sorong untuk menandatangani pakta integritas yang salah satu poinnya berupa komitmen menangkan Ganjar Pranowo menjadi presiden.
"Jelas-jelas TPN tidak pernah melakukan, meminta orang, untuk menandatangani suatu dokumen yang namanya pakta integritas dan segala macam," tegas Arsjad, Rabu (15/11/2023).
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara