Menurut Refly, tak ada hal yang kebetulan di dalam politik.
“Tentu ada maknanya di balik ketidakhadiran Jokowi, tetapi dengan syarat,” ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa (31/5).
Refly mengatakan jika Jokowi memang ada kegiatan penting lain di saat yang bersamaan, tentu ketidakhadiran di acara BIN itu justru menjadi hal wajar.
“Namun, jika Jokowi diketahui hadir di acara lain yang tak begitu penting, barulah kita bisa mengeklaim hubungan di antara Jokowi dan Megawati memang renggang,” katanya.
Meskipun begitu, Refly memaparkan bahwa kerenggangan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri kini sudah menjadi rahasia umum.
“Hanya saja, publik masih menilai apakah ini adalah sandiwara atau benar-benar terjadi secara alamiah,” paparnya.
Menurut Refly, keretakan di antara keduanya disebabkan oleh dukungan terhadap “putra dan putri mahkota” penerus tahta presiden yang berbeda pada Pilpres 2024.
Seperti diketahui, Megawati mendukung Ketua DPR Puan Maharani untuk maju dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, Jokowi memberi sinyal mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Celakanya, kedua orang itu tak bisa disatukan karena keduanya dari PDIP. Sebab, dianggapnya tak menguntungkan jika capres dan cawapres yang diusung berasal dari partai yang sama,” tuutrnya.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Jokowi Lapor Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu, Eks Menkumham: Gayanya Senang Playing Victim, Seolah Dizalimi
Prediksi Roy Suryo Cs Bakal Dijerat UU ITE dan Dipenjara hingga 2029, Pengamat: Agar Tak Ganggu Pilpres
Peneliti ISEAS: Jokowi Mengadu ke Parcok Yang Dia Pelihara Sendiri!
Usulan Purnawirawan TNI Ganti Wapres Bukan Kudeta