Pasangan capres nomor urut 1 dan 3 di Pilpres 2024 ini memiliki satu tujuan yang sama, yaitu ingin menempatkan demokrasi di tangan rakyat.
"Agar kecurangan untuk memperpanjang kekuasaan dengan langsung atau tidak langsung itu tidak terjadi, terlebih ini tidak terlepas dari karakter Pak Prabowo yang emosional yang sering mengeluarkan kata-kata kasar seperti ndasmu, kemudian goblok, tolol. Pernyataan yang seharusnya tidak dikeluarkan oleh calon pemimpin," ungkap Hasto.
Di sisi lain, dosen Universitas Pertahanan RI ini juga meminta kader PDIP di Yogyakarta tidak takut dengan tekanan dan penindasan.
Baca Juga: Mudahkan Masyarakat Cetak Dokumen Kependudukan, Pemkot Yogyakarta Tambah Mesin ADM di Kemantren
Hasto mengutip pernyataan Proklamator RI Bung Karno, "Jangankan sebuah bangsa, cacing pun diinjak-injak akan melakukan perlawanan."
"Nah, kita saat ini arah pemilu sudah bergeser, pemilu sudah diwarnai dengan intimidasi ada kepala desa, ada ketua RT, kepala daerah, anggota legislatif, wartawan bahkan tim dari Najwa Shihab pun diintimidasi melalui medsos. Butet (Kertaredjasa) seorang budayawan," terang Hasto.
Ia mengatakan, PDIP tidak ingin ada kerusuhan dalam Pemilu 2024 nanti. Di sisi lain, PDIP juga menyiapkan Satgas Khusus untuk melakukan mobilisasi mengawal pemilu agar berjalan jujur dan adil.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokmalioboro.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara