“Peningkatan skill [keahlian/keterampilan], permodalan, dan jaringan pemasaran yang baik sangat diperlukan [pelaku UMKM]. Untuk itu, kenapa saya menginisiasi pembentukan Jaringan UMKM Milenial ini, sebagai wadah komunikasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bisa saling support antar-UMKM satu dengan lainnya,” tutur Anjar dalam Seminar Jaringan UMKM Milenial di Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM pada tahun 2021 mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Usaha mikro, dengan kriteria omzet maksimal Rp2 miliar per tahun, menjadi yang paling dominan dalam struktur UMKM, yaitu 63,96 juta pelaku atau 99,62% dari total UMKM di Indonesia.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap lebih kurang 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.
Dalam seminar tersebut, Anjar juga membagikan Sertifikat Halal kepada peserta, sekaligus memulai program sertifikasi halal pada 2000 UMKM anggota Jaringan UMKM Milenial Pemalang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarjambikito.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara