"Kami ingin pembangunan yang sudah berjalan dengan baik semasa kepemimpinan Pak Jokowi ini tetap bisa dilanjutkan. Dan kami melihat itu hanya ada pada pasangan Prabowo-Gibran," ungap Didik Tompel, milenial Nogotirto.
Menurut Didik, gerakkan bantingan pengadaan APK Prabowo-Gibran ini muncul untuk menghindari dominasi atau monopoli atribut capres-cawapres tertentu. Sebab, warga yang tinggal di lingkungan tempat tinggalnya sangat dinamis berkaitan dengan sosok capres-cawapres.
"APK Prabowo-Gibran yang kami gandakan mulai dari spanduk, kaos, benner, konten untuk media sosial, dan lain sebagainya. Spanduk kami pasangan di titik-titik strategis di kampung kami. Sedangkan kaos kami bagikan ke rumah-rumah warga yang ada di Nogotirto," ujarnya.
Selain gerakkan bantingan pengadaan APK Prabowo-Gibran, para milenial dan Gen Z Nogotirto ikut memproduksi dan menyebarluaskan konten positif yang berkaitan dengan pasangan Prabowo-Gibran.
"Termasuk menyebarkanluaskan konten positif pasangan nomor 02 yang dibuat oleh para pendukung dan relawan di luar Nogotirto," ucapnya
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritajogja.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara