POLHUKAM.ID -Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu tim transisi yang bertujuan untuk menyusun kabinet dan menyiapkan kebijakan pemerintahan selanjutnya.
Hal itu disampaikan Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal soal pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Rumah atau tim transisi menurut saya memang diperlukan, tapi fungsinya harus jelas. Jangan hanya gimmick,” kata Nicky kepada wartawan, Minggu (24/3).
Dia mengurai rumah transisi bukan sekedar sinkronisasi, tetapi juga untuk menentukan siapa yang akan mengisi pos menteri atau pejabat di lembaga pemerintahan kementerian.
"Itu yang menurut saya penting," tutupnya.
Sebelumnya, usulan pembentukan rumah atau tim transisi itu datang dari Gen KAMI (Gerakan Komunitas Aktivis Milenial Indonesia).
Ketua Umum Gen KAMI, Ilham Latupono, mengatakan, saat ini masyarakat menunggu Prabowo-Gibran merealisasikan janjinya untuk merangkul semua unsur dan kekuatan demi mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
Ilham menuturkan, saat ini muncul ragam wacana terkait pembentukan pemerintahan baru yang akan dilantik pada Oktober 2024. Seperti ide membentuk Koalisi Besar dan menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketua Koalisi Besar pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!
Rocky Gerung Walk Out dari Panggung Rakyat Bersuara yang Dipandu Aiman, Muak dengan Kedunguan
Refly Harun Lihat Jokowi Gelisah Masa Depan Putranya: Dia Mulai Melemah