"Di titik inilah, poros baru yang digalang Nasdem bisa muncul atas nama kepentingan politik dan aspirasi publik untuk menghindarkan pertarungan head to head," katanya.
Namun, bila Nasdem akhirnya merapat ke KIB atau Non-KIB, maka peluang poros lain juga masih kemungkinan terbentuk dengan adanya oposisi di Demokrat dan PKS. Sementara partai pemerintah lain yang belum melakukan manuver seperti PDIP dan Gerindra serta PKB masih memiliki peluang besar mendapatkan syarat pencalonan.
Jadi, masih banyak celah untuk terbentuknya poros lain di pilpres 2024. Karena, diakui dia, selama ini, penentuan koalisi dan capres terjadi di detik-detik akhir.
Baca Juga: Andi Arief Demokrat Singgung "Capres Anak Mami" di Pemilu 2024: Idealnya...
Sehingga, untuk mengubah kultur politik tersebut membutuhkan ikhtiar besar dari seluruh ketua umum bersama perangkat pendukung di depan dan di belakang panggung politik.
"Drama dan dinamika koalisi ini akan terus berlanjut menimbang KIB semakin solid sebagai koalisi politik pertama jelang Pilpres. Namun, dalam kontes elektoral yang ketat dan tarikan politik yang kuat baik secara eksternal maupun internal semua hal masih bisa terjadi," paparnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara