8. Andi Syaiful Oeding dan Yus Ariyanto sebagai anggota bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut,
9. Nurtanti sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, serta
10. Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang yang sama.
Sementara banyak pihak menganggap bahwa langkah ini menunjukkan keberpihakan politik dalam pengisian jabatan strategis, tim FOLU Net Sink 2030.
Hal ini juga menuai kritik karena besarnya gaji yang diterima, sementara tugas dan fungsi mereka belum jelas.
Di tengah himbauan efisiensi anggaran oleh Isu ini pun langsung viral di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter), dengan berbagai komentar yang menyayangkan.
Informasi ini langsung viral di jagat media sosial (medsos) X, dulu Twitter.
Pengamat media sosial Jhon Sitorus menilai langkah Raja Juli dinilai tidak sejalan dengan prinsip efisiensi dan pemerintahan yang bersih.
Akun akun @Anak_Ogi, mengunggah Kepmen Kehutanan No 32/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 234/2024 tentang Struktur Organisasi Operation Management Office Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
ππ
Pengangkatan pejabat baru lagi, kali ini kementerian kehutanan yg dipimpin sekjen PSI @RajaJuliAntoni .
Kebanyakan kader PSI dan gajinya puluhan juta perbulan, dan dia mendapatkan gaji lagi 50 juta π€
Apa ini yg dinamakan efisiensi?
Efisiensi ndasmu, inisih Bancakan.
Uang⦠pic.twitter.com/27wKXT0Vbm
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara