Disebutkan bahwa ada dua kemungkinan, yaitu pasangan Puan-Anies atau Puan-Jokowi. Bagi Refly, kedua kemungkinan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Bisa Puan-Jokowi, bisa Puan-Anies," kata Refly sembari tertawa, dalam akun YouTubenya, dikutip Kamis (9/6/2022).
Yang jadi pertanyaan, kata Refly, apakah Jokowi bersedia turun pangkat menjadi Wakil Presiden. Di sisi lain, ia juga mempertanyakan apakah Anies mau menjadi wakil presiden.
Tetapi, atas sinyal-sinyal pasangan yang diungkap kader PDIP itu, seperti mempertegas absennya Ganjar dalam radar capres/cawapres partai pimpinan Megawati tersebut.
"Tapi itu menegaskan bahwa Ganjar Pranowo tidak akan dikutkan dalam skema tersebut," kata Refly melanjutkan.
Bagi Refly, jika terwujud Puan-Jokowi, itu menunjukan kurang percaya dirinya PDIP. Sebab masih dibutuhkannya jasa Jokowi untuk memenangkan pilpres.
"Karena diyakini pendukung Presiden Jokowi masih banyak, masih militan, secara dia menjadi Presiden dua periode," ujar Refly.
Untuk kemungkinan pasangan Puan-Anies, Refly mengaku senang karena itu membuktikan kalau politik itu cair.
"Jadi seperti itulah politik. Kadang-kadang kita baperan, tapi ternyata elite-elitenya santai saja," ucap dia. "Padahal, yang paling adalah siapa pun yang terpilih, dia harus punya komitmen kuat untuk membuat negara ini lebih baik."
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Disebut Kudeta Kebijakan, Sri Radjasa Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk untuk Lawan Tim Reformasi Presiden
Sri Radja Ungkap Skenario Suksesi Kapolri dan Kandidat Kuda Hitam Pilihan Prabowo
Jokowi Ketakutan dengan Nasib Politik Gibran pada 2029
Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!