Pengamat: Jokowi Cari Momentum Perkeruh Suasana Jebak Prabowo, TNI dan Rakyat Diadu!

- Kamis, 20 Maret 2025 | 14:20 WIB
Pengamat: Jokowi Cari Momentum Perkeruh Suasana Jebak Prabowo, TNI dan Rakyat Diadu!

POLHUKAM.ID - Kritikus Politik Faizal Assegaf punya pernyataan keras terkait isu yang saat ini berkembang di Pemerintahan.


Isu terkait Rancangan Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang saat ini memang jadi pembahasan hangat disebutnya ada peranan besar dari mantan Presiden Jokowi Widodo.


Faizal Assegaf menyebut RUU TNI ini sebagai alat untuk menjebak Presiden Prabowo dan mengadu rakyat.


Ia juga menyebut keterkaitan Jokowi disini ada peran besar dari loyalitas yang membuat isu Adili Jokowi tenggelam.


“Di luar kekuasaan, kelompok oligarki menyandera fundamental ekonomi, jejaring pro asing obrak-abrik TNI. Di lingkar Istana, loyalis Jokowi bergerak senyap mereduksi kebijakan strategis Prabowo,” tulisnya dikutip Kamis (20/3/2025).


“Celakanya, kubu pro perubahan terjebak dalam propaganda buzzer Jokowi dan PDIP. Tak sadari, dibuat terkotak-kotak, bingung dan makin melemah. Agar isu utama adili Jokowi meredup,” tuturnya.


“Apa yang terjadi? Jokowi dan PDIP berhasil bermain drama politik. Seolah berantam, faktanya kedua pihak saling berbagi peran agar tidak menjadi bidikan amuk publik. Alur kelicikan itu semakin terlihat,” tambahnya.


Pemerintah di era Presiden Prabowo saat ini dinilai stagnan dan sulit bergerak dan terkepung dari berbagai arah.


Dan Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai Wakil disebutnya punya banyak keuntungan dari situasi ini, salah satunya berkesempatan naik menjadi Presiden


“Hasilnya, roda pemerintahan Prabowo jadi stagnan, berada dalam situasi genting. Terkepung serangkaian kasus-kasus korupsi warisan rezim Jokowi. Erosi bernegara yang sangat mengerikan dan krusial,” paparnya.


“Sebaliknya, Gibran dalam posisi sebagai Wapres mendulang faedah. Menunggu momentum. Bila Prabowo terus digoyang dan jatuh, peluang bocah karbitan dinasti politik tersebut jadi presiden,” ujarnya.


Halaman:

Komentar

Terpopuler