“Mulyono dapet jurusan dari laut, makanya laut dia pagar,” sindir seorang warganet, mengacu pada nama kecil Jokowi.
“Wong duit Mukidi masih banyak buat bayar orang kok,” timpal lainnya, menyebut nama panggilan populer lain dari Jokowi.
Warganet lain juga menyoroti minimnya interaksi Jokowi dengan almamaternya.
“Sering ke Yogya, tapi ke kampusnya sendiri aja bisa dihitung jari. Padahal kan dulu katanya bangga jadi anak UGM?” tulis akun @evi******.
"Setelah Jokowi lengser, semoga ada kejelasan tentang ijazahnya Mulyono tersebut dan bila memang terbukti palsu, kita adili ramai-ramai," tambah @imam***********
"Heran juga, masa yang kuliah kehutanan tahun-tahun segitu nggak ada yang klarifikasi," sahut @par*********
"Yang jelas paling parah kebangetan masa iya sampai nyebut dulu jurusan atau prodinya apa sampai salah? Mana mungkin sampai nggak paham di luar kepala dulu prodinya apa, lha wong kuliah itu 4 tahun lebih. Ini dah bener-bener ndobos," timpal @mas*****
👇👇
Di Fakultas Kehutanan UGM gak ada jurusan teknologi kayu.
Prof.Mohammad Naiem
Sesepuh UGM.
Lantas Jokowi lulusan UGM yg mana? pic.twitter.com/YXEUm6cXso
Sesepuh Fak. Kehutanan @UGMYogyakarta Prof. Mohammad Naiem : "Sejak Fak. Kehutanan UGM ada, jurusan yg ada hingga kini adalah :
● Silvikultur
● Manejemen Hutan
● Teknologi Hasil Hutan
● Konservasi Sumber Daya Hasil Hutan"
Lantas BUDAK itu dpt jurusan TEKNOLOGI KAYU dr mn? pic.twitter.com/ukrZLQTag2
Kebohongan yang betul-betul sundul langit tak ada lawan karena melibatkan Institusi Besar, UGM.
Satu
"Joko Widodo", Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, TIDAK PERNAH kuliah di jurusan Teknologi Kayu.
Kenapa?
Karena tidak pernah ada Jurusan Teknologi Kayu di Fak Kehutanan UGM,… pic.twitter.com/dfWkdf8V2g
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara